Minggu, 26 November 2017

Nilai Penting Pelajar

            Nilai penting dalam mencapai tujuan dan usaha-usaha untuk mencapainya adalah sebanding dengan tujuan itu sendiri. Karena, sebagaimana diketahui oleh setiap orang lewat fitrah pemberian Allah Swt, tidak ada apapun yang lebih penting dalam hidup manusia disbanding pengetahuan. Dengan kata lain, tidak ada apapun yang lebih bernilai dari pada seorang pelajar. Islam sebagai agama yang di bangun atas fitrah hakiki kita, memberikan nilai sedemikian tinggi kepada pelajar. Rasulullah Saw bersabda,
“seseorang yang terus belajar adalah kekasih Allah swt.”
            Meskipun jihad, bejuang dijalan agama, adalah merupakan satu rukun iman, dan sekalipun Rasulullah Saw telah memberikan perintah untuk berperang dan sebagian kaum muslim harus turut serta, mereka yang sedang mempelajari ilmu-ilmu agama dibebaskan dari kewajiban ini. Harus ada sejumlah orang muslim yang mencari pengetahuan di tempat-tempat belajar.
 Allah Swt berfirman dalam surat At-Taubah ayat 122,
 وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."
            Semntara itu, guru adalah cahaya cemerlang pendidikan yang menghilangkan bayang-bayang kebodohan dari dunia. Gurulah yang memimpin orang-orang buta dan jahil secara batiniah unutk melihat dan mengetahui yang haq, dan membimbing mereka ke negeri suci dan surga yang penuh dengan kebahagiaan. Jadi, islam berpandangan bahwa guru harus dihormati dan dipatuhi sebagai seseorang yang suci dan mulia dalam masyarakat. Dalam menjelaskan nilai pengetahuan dan kedudukan tinggi orang-orang berilmu,
 Al Qur’an berkata dalam surat Al-Mujadilah ayat 11,
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."
Rasulullah Saw menghargai orang-orang berilmu atau ulama, sedemikian rupa sehingga Beliau berkata, “kematian satu kaum lebih ringan unutk ditangguhkan dan tidak begitu merugikan ketimbang kematian satu orang berilmu.”
Begitu pula, Allah Swt berfirman,

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"(Q.S. Az-Zumar :9)
Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang berilmu dan orang-oang jahil tidaklah sama. Seorang berilmu memiliki keunggulan esensial atas orang yang tidak pumya pengetahuan. Kita bisa menyimpulkan ayat ini bahwa dalam berbicara tentang pengetahuan, Al Qur’an tidak hanya mengartikan ilmu pengetahuan agama saja, tetapi merujuk pada segala sesuatu yang bias mencerahkan manusia dan membantu mereka dalam masalah-masalah dunia dan akhirat.Al Qur’an memandang pengetahuan sebagai kehidupan manusia yang sesungguhnya dan berpandangan bahwa tanpa pengetahuan seorang manusia tidak lebih dari jasad mati.
Disini lah peran seorang guru bagi pelajar. Seorang guru harus bertanggung jawab atas kehidupan muridnya,atas baik dan buruk pengetahuan yang diberikannya kepada muridnya. Guru sebagai fokus serta sumber kehidupan bagi muridnya. Pabila pengetahuan yang diberikannya kepada muridnya itu baik maka akan membawa kehidupan muridnya bermanfaat bagi orang lain, dan jika sebaliknya maka mudorot akan menimpa keduanya baik guru maupun muridnya disebabkan salahnya pengetahuan yang diberikan seorang guru kepada muridnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar