Minggu, 12 Agustus 2018

Dunia dan Penduduknya

                Dunia berawal dengan derita dan berakhir dengan kehancuran”
           Kalimat ini mengandung kebenaran yang dikemukakan Al qur’an yang berbunyi,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْانسَانَ فىِ كَبَد
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah”        ( Al Balad :4)
            Memang, sejak dari Rahim ibu yang sempit hingga ke alam semesta yang luas, perubahan-perubahan dalam kehidupan manusia tidak berakhir. Ketika mula-mula merasakn kehidupan, dia tertutup dalam penjara yang demikian sempit diaman dia tidak dapat menggerakkan anggota ataupun membalikkan badannya. Ketika dia terlepas dari lingkungan yang sempit dan melangkah di dunia ini, ia harus melewati berbagai kesulitan yang tak terhitung jumlahnya.
            Mula-mula dia tak dapat bicara dengan lidahnya untuk mengungkapkan kesusahan dan kepahitannya, anggota badannya tak punya tenaga untuk memenuhi kebutuhannya. Hanya tangisan dan air mata yang dapat mengungkapkan kebutuhannya dan menyalurkan kesulitan dan kesusahannya.
            Setelah melewati masa ini, ketika dia memasuki tahap belajar, di mana- mana suara teguran dan penyalahan menyambutnya. Selama itu, tampaknya dia ketakutan. Ketika dia terbebas dari masa penyerahan ini, dia dikerubungi kecemasan hidup berkeluarga dan nafkah, kadang-kadang pertarungan dengan musuh, kadang-kadang perjuangan dengan pasang surutnya kehidupan, kadang-kadang serangan penyakit, dan kadang-kadang terpukul karena masalh anak-anak, sampai usia tua mendekatinya dengan isyarat kelemahan dan tak berdaya, dan akhirnya dia mengucapkan selamat tinggal kepada dunia ini dengan rasa takut dan sedih.