Minggu, 19 November 2017

Jangan Takut Untuk Jujur !!!

Salah satu sifat yang dimiliki oleh pemimpin kita baginda Rasulullah Saw. adalah sifat siddiq (jujur). Sifat inilah selalu diperintahkan oleh Beliau kepada umatnya untuk selalu berbuat jujur. Jujur adalah sifat yang gampang-gampang susah. Dikatakan gampang karena seseorang yang tidak terlibat banyak masalah atau kepentingan akan mudah untuk mengatakan sesuatu dengan jujur atau apa adanya. Tapi, apabila dia terlibat dengan suatu masalah dan mempunyai suatu kepentingan maka sangat susah untuk mengatakan kejujuran. Kecuali, tentu saja orang-orang yang konsisten dan berkomitmen dengan kejujuran.

Kenyataan yang kita jumpai disekeliling kita adalah sangat sulit mencari orang yang jujur. Baik jujur dalam ucapan maupun jujur dalam tindakan atau pekerjaan. Ya, itu karena mereka yang tidak jujur tersebut mempunyai kepentingan atau suatu kebutuhan. Sehingga, mereka melakukan ketidakjujuran demi mencapai atau mendapatkan kepentingan tersebut.
Ada yang mengatakan “jika jujur maka hancur”. Benarkah begitu?
Rasulullah Saw. bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ  الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا
“Hendaklah kalian selalu jujur karena kejujuran menuntun kepada kebajikan. Dan kebajikan menuntun ke syurga. Sesungguhnya seseorang yang jujur ditulis disisi Allah sebagai orang yang jujur”


Dari hadist di atas jelas bahwa kejujuran membawa ke syurga. Jadi, tidak tepat jika ada yang mengatakan “jika jujur maka hancur”. Malah sebaliknya, jujur akan membawa kenikmatan yang tak terkira, yaitu syurga. Jika ada yang mengatakan “jujur hancur” kemungkinan itu adalah perkataan di lingkungan yang mayoritas para pendusta, pembohong. Sehingga orang yang jujur akan dimusuhi mayoritas pendusta ini.
Jika kita hidup ditengah para pendusta dan kita tetap konsisten dengan kejujuran kita kemungkinan kita akan dimusuhi oleh para pendusta tersebut dan kemudian kita didzalimi atau dijebak supaya kita yang jujur ini “hancur”. Secara dhohir kita hancur di dunia. Tapi, syurga telah menanti kita. Sebagaimana sabda Nabi tadi. Oleh sebab itu, Rasulullah Saw. berpesan:
قُلِ الْـحـَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
 “Katakan kebenaran walau pahit”
Dalam kondisi apapun beliau menyuruh kita untuk jujur, untuk mengatakan kebenaran walau sangat sulit. Karena Beliau menjanjikan syurga bagi orang-orang yang jujur. Di akhirat orang yang jujur akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur dan dimasukkan syurga. Di dunia orang yang jujur akan disenangi dan dipercaya makhluk. Orang yang berbisnis dengan kejujuran akan disenangi konsumen ataupun relasi bisnisnya. Seorang pejabat yang jujur akan disenangi rakyatnya. Seorang pegawai yang jujur akan dicintai dan disukai atasannya. Seorang suami yang jujur akan dicintai istrinya. Begitu juga sebaliknya.

Contoh nyata adalah baginda Nabi Muhammad Saw. Beliau sejak kecil sudah terkenal dengan kejujurannya sehingga beliau dijuluki al-amin (yang dipercaya). Ketika beliau berdagang selalu mengutamakan kejujuran. Termasuk ketika membawakan dagangan Khadijah Ra. Akibat kejujurannya tersebut dagangannya laris dan kemudian Khadijah tertarik dengan beliau dan menjadikannya suami. Ketika beliau menerima wahyu dan menceritakan kepada masyarakat, banyak yang mengimaninya karena mereka percaya bahwa Muhammad bukanlah pendusta. Walaupun ada yang tidak mengimani itu disebabkan karena sifat egois dan gengsi dari masyarakat Arab khususnya para pemimpin-pemimpin suku/kabilah.
Sebaliknya sikap dusta, bohong akan membawa kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan ke neraka. Sebab satu kedustaan biasanya akan diikuti oleh kedustaan-kedustaan yang lainnya sehingga kehidupannya selalu dilingkupi oleh kedustaan. Bahkan sikat dusta ini merupakan salah satu ciri-ciri orang munafik. Dan orang munafik akan ditempatkan di neraka paling bawah. Sesuai firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 145:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.”
Oleh karena itu, marilah kita selalu memegang sikap kejujuran ini dalam kondisi dan situasi apapun. Karena hal ini merupakan perintah Allah.
Sebagaimana tercantum dalam surat An-Nisa’ ayat 9 :
فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
 “Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.”

Begitulah orang yang jujur akan mujur. Mujur karena mendapat syurga dan dipercaya banyak orang dan dicintai Allah dan makhluk. Oleh karena itu, jangan takut untuk jujur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar