Selasa, 28 November 2017

Birrul Walidain

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Dan kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".(Q.S. Al Ahqaf:15)

Sejak zaman dahulu kala hingga sekarang kaidah utama dari lima kaidah hubungan antar manusia atau semua tindakan kebajikan,tak lain adalah berbakti kepada orang tua.Sebab Bakti merupakan pokok utama menegakkan diri sendiri dan sumber inspirasi utama dalam menghadapi segala hal dengan bijaksana.
Seorang manusia lahir di dunia ,dari badan,rambut sampai kulit,seluruh tubuh berasal dari Ayah Bundanya.Harus berhati-hati merawatnya,tidak berani sengaja dan sembrono melukai sedikitpun.Inilah awal terpenting dari bakti.
Mengapa kita harus menjaganya dengan sepenuh hati? Karena badan raga dikandung selama 9 bulan dengan susah payah oleh ibu,dilahirkan dengan pertaruhan nyawa,dirawat dan dibesarkan oleh Ayah Bunda dengan pengorbanan semangat dan tenaga.Mereka sangat kkawatir kalau-kalau anaknya kelaparan atau kedinginan,tak pernah lelah memberikan perhatian dan kasih sayangnya.
Confusius mengatakan :"Ayah Bunda jatuh sakit karena khawatir anaknya menderita." Kata-kata itu sangatlah tepat,sebagai anak apakah kita pernah memikirkan bagaimana menghibur hati Ayah dan Bunda?
Ditambah lagi sebagai seorang anak dengan sengaja dan sembrono menjalankan kehidupan sehingga badannya tidak terawat,bergaul dengan orang yang tidak baik,berkelahi,terluka,membuat malu orang tua,narkoba,mabuk-mabukan.Kalau demikian bukankah membuat orang tua menjadi risau dan sedih dan berarti menambah beban kesusahan dan derita orang tua.
Oleh sebab itu permulaan dari bakti adalah menjaga kesehatan badan dan semangat pikiran dengan sebaik-baiknya supaya orang tua tidak mencemaskan diri kita. Ketahuilah bahwa kecintaan orang tua kepada anaknya bagaikan air sungai yang mengalir,sedangkan kebaktian anak-anak kepada Ayah Bundanya bagaikan angin yang bertiup diatas ranting pohon.Keberadaan Ayah Bunda didunia ini ada batasnya,sebab itu cintailah mereka dengan setulus hati.Bersamaan dengan bergulirnya waktu merekapun akan menjadi tua dan renta.

Semua manusia dilahirkan dan dirawat - dibesarkan oleh Ayah Bunda,tidak terkecuali siapapun dia.Meskipun seorang Maha Raja,Pemimpin Agama,Pejabat Negara,Ilmuwan,cendekiawan bahkan sampai seorang Suci sekalipun.Budi jasa orang tua dari melahirkan,merawat,mendidik,memperhatikan dan memberi cinta kasih sedemikian besarnya dan takkan bisa terbalaskan sepanjang hidup.
Bilamana mengatakan tidak mempunyai kemampuan atau kesanggupan dalam menjalankan bakti,maka sebenarnya itu hanya alasan belaka.Karena bagaimanapun semua orang pasti bisa berbakti kepada orang tuanya.
Jadi berbakti bisa dijalankan siapapun juga,hanya tergantung mempunyai niat atau tidak! Sebagai manusia yang hidup didunia ini,bila tidak berbakti kepada orangtuanya,maka orang tersebut lebih hina dari pada binatang,apa gunanya dia hidup?
Banyak sekali terjadi peristiwa yang sangat memprihatinkan,mengabaikan kewajiban untuk berbakti dan tidak segan-segan melukai perasaan dan hati Ayah Bunda,ingin merebut harta orang tua bahkan tega melukai dan membunuh orang tuanya.Dosa ini sangat lah tidak dapat terampuni.
Orang yang tidak berbakti kepada orang tuanya sendiri.Walaupun ia berjasa luar biasa didunia,tekun membaca kitab-kitab suci dan bersembahyang,selalu melakukan kebaikan,tapi tak bisa sedikitpun menghapus dosa-dosanya.Sebab ia telah lupa pangkal pokoknya,mana ada pohon yang tiada akar bisa tumbuh subur?mana ada mata air yang tiada sumber bisa terus mengalir?
Orang yang tidak berbakti pada orang tuanya sendiri tapi bersikap baik kepada orang lain,maka kebaikannya sangat diragukan.karena ini dinamakan melawan hakekat kebenaran dan nurani sendiri. Orang yang demikian bagaimana bisa memberikan teladan yang baik? bagaimana bisa menarik simpati orang lain?,meskipun orang demikian bisa mencapai kedudukan atau orang terpandang tapi tidak bertahan lama karena tidak mempunyai akar kebajikan yaitu bakti.
Anak yang berbakti tak mungkin tidak memiliki jiwa pengasih,membela kebenaran,sopan santun,jujur,tahu malu,setia dan pemaaf.mengapa demikian?karena mengerti pangkal pokok untuk menegakkan diri dalam masyarakat. Sebagai seorang anak yang berbakti juga berkewajiban memberitahukan kepada orang tua apabila mendapatkan atau mengetahui kesalahan dan kekeliruan orang tua,tentunya mesti menyampaikan dengan baik dan hormat.Meskipun orang tua tidak menerima pandangan kita,janganlah bersikap kasar dan tidak hormat,harus tetap berusaha kembali memberi petunjuk dengan alasan yang dapat dipahami serta mengutarakannya pada waktu dan kesempatan yang baik.
Kalau sebagai anak membiarkan kesalahan orang tua atau mengikuti perintah dan kehendak orang tua yang salah tanpa berusaha memberitahukannya,ini berarti membiarkan orang tua membuat kesalahan,dosa dan hutang karma,dengan demikian sebagai anak ikut bersalah sehingga dikatakan tidak berbakti.
Maka dari itu,kebajikan paling utama diatas semua kebajikan adalah Bakti.Raja-Raja zaman dahulu hingga para Suci lebih mengutamakan bakti terlebih dahulu.Seorang mertua ,lebih senang mendapatkan seorang menantu perempuan yang berbakti daripada anak lelaki yang berbakti.Kata-kata ini tidaklah salah,karena anak lelaki lebih sering berada diluar dan menantu perempuan dirumah mengurus rumah tangga.
                Menjalankan bakti bisa digolongkan dalam berbagai tingkatan,yaitu awal mula menjaga badan,pikiran dan semangat dengan baik kemudian memberikan penghidupan bagi orang tua,ini adalah bakti kecil.
Kemudian melayani dan mengikuti kehendak orang tua tanpa melanggar norma-norma dan tata krama supaya bisa menyenangkan badan jasmani maupun pikiran orang tua,ini adalah bakti yang sedang.
Ketika sudah bisa menjalankan hal diatas lalu menegakkan diri menjalankan amal kebajikan,menolong orang lain dan terlebih lagi berjodoh dengan Buddha kemudian bertekad membina diri,membimbing orang lain,memupuk amal kebajikan sehingga suatu saat mencapai kebebasan sejati dengan demikian orang tuapun ikut terangkat.Seperti dikatakan:"Seseorang yang mencapai tingkat Kebuddhaan,maka leluhur dan anak cucu keturunan ikut terselamatkan."
Ini berarti menyelamatkan orang tua dari lautan penderitaan,mengharumkan nama orang tua karena amal kebajikan yang diperbuat anaknya. Ini adalah Bakti yang terbesar!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar