
Ketika sekolah asrama dulu, kami sering dihadapkan dengan kegiatan-kegiatan yang selalu padat dan kami diajarkan untuk tidak menunda pekerjaan (yang bisa dikerjakan pada hari itu) ke hari selanjutnya, karena kami selalu di tekankan dengan prinsip ini:
Sebagus-bagus dan sebaik-baiknya ayam esok hari, pasti lebih enak telur yang dimasak pada hari ini dan dimakan hari ini, karena ayam esok hari belum tersedia dihadapan kita, kita hanya bisa sebatas membayangkan ayam nya saja, rasa dan aroma nya pasti akan tersedia esok hari. Hari Kemarin adalah masa lalu dan sejarah kita, Hari ini adalah kenyataan yang harus kita tempuh, dan hari esok adalah harapan. Harapan yang kita panjatkan belum tentu sama dengan yang Allah rencanakan, Harapan yang kita inginkan belum tentu sejalan dengan yang Allah inginkan. Sekecil apapun pekerjaan yang bisa kita kerjakan pada hari ini, kerjakan!Sebesar apapun hasilnya setelah kita kerjakan, kerjakan!Tetap berharap untuk hari esok, tetap sempurnakan hari ini. Memang tidak akan terasa arti penundaan ketika kita mengucapkannya, akan terasa nanti ketika kita menyesali nya di esok hariبَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ (baidhotul yaum khoirun min dajajatil ghad)“Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar